Tips saat menentukan lighting ruang kerja

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh American Society of Interior Designers, menunjukkan bahwa 68 persen karyawan tidak puas dengan situasi pencahayaan di kantor mereka. Ini menunjukkan bahwa lighting bukanlah masalah nilai estetik, tapi permasalahan ergonomis. Lighting, adalah salah satu faktor terpenting dalam nilai ergonomis tapi sering disepelekan. Entah diabaikan, terlalu terburu-buru untuk membuat ruangan hingga dikorbankan hanya demi style tertentu. Penerangan yang buruk, juga dapat menurunkan level kortisol yang berakibat, membuat seseorang makin stress dan level energi pun tidak dapat stabil. Berikut beberapa tips saat ingin mempertimbangkan lighting ruang kerja

 

 

1. Cahaya natural 

Cahaya alami dari jendela bukan hanya mempengaruhi seberapa bagus kita akan melihat tapi juga dapat meningkatkan level energi, mood dan keseimbangan hormon. Hal ini, membuat tingkat kelelahan kerja menurun dan karyawan pun dapat beristirahat sejenak untuk mengisi ulang tenaga setelah melihat layar komputer. 

2. Pintar memilih lampu 

Lampu, dapat menawarkan pencahayaan tidak langsung yang dapat membantu mengurangi silau. Selain itu, lampu dimmer juga dapat membantu memberikan kontrol akan pencahayaan. Lampu dengan temperatur daylight, dapat meniru cahaya alami. Penting untuk mencapai keseimbangan cahaya alami dan cahaya buatan untuk menghindari bayangan dan silau.

3. Kurangi cahaya silau 

Bila karyawan akan bekerja pada laptop atau PC, maka disarankan menggunakan pencahayaan diffused yang terdistribusi dengan baik. Dengan begitu, maka dapat menghindari tempat panas atau cahaya silau yang timbul pada pandangan. Selain itu, juga perlu mempertimbangkan penggunaan warna terang, matte dan finishing tembok yang dapat mengurangi bayangan gelap dan kontras.

 

Buat kalian yang bingung “gimana cahaya yang tepat buat kantor?” langsung konsultasikan dengan kami.

Share This Story, Choose Your Platform!